Sabtu, 24 Maret 2012

GIGI SUSU

2 minggu yg lalu gigi seri kedua bawah April dicabut, berhubung cabutnya di Puskesmas sekalian kutanyakan gigi Geraham pertamanya yg sudah gigis. Dokter menyarankan untuk mencabutnya di lain hari karna mereka hanya melayani 1 kasus perharinya. Seminggu kemudian kami kembali ke Puskesmas, tapi Dokternya tak ada saat itu jdi kami disarankan ke Puskesmas lain yg jaraknya kira2 3KM dari rumah. Di Puskesmas itu Dokter juga menyarankan untuk mencabutnya, tapi berhubung obat biusnya habis, kami di oper ke Puskesmas lainnya lagi (capee deehhh!!). Jadi pergilah kami di Puskesmas yg jaraknya 7KM dari rumah. Saat menunggu antrian April sebenarnya panas-dingin karna udah ngebayangin bakal disuntikk (dengar omongan Dokter di puskesmas sebelumnya), jadi kucoba menenangkan dan bilang cuma sakit dikit koq (bohong dikit ga papa yahh)

Tiba giliran April, eh aku jg ikutan panas-dingin membayangkan April histeris. Tapi ada fakta mencengangkan yg kudengar dari penjelasan sang Dokter, 
Dokter : "ibu..ini gigi geraham belum waktunya dicabut karna bibit gigi tetapnya masih jaauuh dibawah, gigi ini boleh dicabut saat umur 12 tahun"
Aku : "tapi ini giginya udah gigis dok, gimana?"
Dokter : "iya ibu, tapi kalau gigi ini dicabut sekarang akan merusak urutan giginya, nanti saat gigi taring tetapnya tumbuh dan gigi taring susunya belum lepas, maka gigi taring tetapnya akan membelok dan menempati ruang kosong yg sebenarnya bukan tempatnya"
Aku cuma bisa bilang "Oooo..."

Keluar dari ruangan, April menghela napas lega karna batal disuntik dan aku terbengong2 dengan pertanyaan yg muncul di otakku "kenapa 2 dokter sebelumnya menyarankan untuk dicabut ya???!!!"

Beberapa hari yang lalu aku sempat browsing tentang Pentingnya Gigi Susu

  • Gigi susu penting sebagai perkenalan pertama di dalam aktifitas memakan makanan: mengunyah, mengigit dan menumbuk.
  • Gigi susu menjadi panduan kepada gigi tetap; mengatur jarak antar gigi yang benar, gigi susu juga memastikan agar gigi tetap masuk ke jalurnya masing-masing dengan tepat. Bila kita kehilangan gigi susu kita akibat kerusakan ataupun lainnya, maka hal ini bisa menyebabkan gigi tetap akan tumbuh miring bahkan berdempetan.
  • Gigi susu memberi pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otot rahang dan muka.
  • Penyakit dan gejala kerusakan gigi pada gigi susu, dapat dengan mudah menular kepada gigi tetap ketika gigi-gigi ini mulai tumbuh. Gigi susu geraham biasanya akan tetap menempati posisinya hingga kisaran usia 10 -12 tahun sehingga memberikan waktu banyak bagi penyakit dan gejala kebusukan gigi menular pada gigi tetap yang terletak berdampingan pada mereka.
  • Bila hal tersebut menyebar hingga ke akar gigi, maka infeksi di dalam gigi susu yang berlubang akan mengganggu perkembangan gigi tetap yang terletak dibawah gigi susu tersebut.

Jadi Bunda.. jangan sembarangan mencabut gigi susu ya.. karna semua ada waktunya :)

GIGI ANAK


Sabtu, 17 Maret 2012

INI KISAHKU.. kalo kamu???

 Saat kakak mengutarakan niatnya menitipkan Aprilia pd kami, sebenarnya dia sendiri ragu apakah kami bisa merawat dan mendidik anaknya dgn baik karna kami sendiri belum memiliki momongan. Aku hanya tersenyum, "klo kakak ga percaya kmi, ya sudah bawa aja April ikut pulang ke kampung dan sekolah disana". Kekhawatiran kakak tdk mw menyekolahkan anaknya dikampung ditambah mereka blm punya penghasilan tetap disana akhirnya 'memaksanya' menitipkan Aprilia pada kami.

Disini kami 'memulai hidup baru', mengasuh anak umur 6 tahun tanpa 'pengalaman' karna .. yahh kami mmg belum punya anak. Saat itu usia pernikahan kami 2 tahun (lama yah belum punya anak?!) tapi aku yakin (dan mencoba meyakinkan diri) bahwa aku bisa. Awalnya berat, kami yg terbiasa hidup praktis, makan ala kadarnya dan paling sering mie instan jdi harus merubah pola makan jdi lbih sehat. Jadilah aku rajin masak, yg biasanya buka Internet cuma buat Facebook/Twitter skrg jdi sering buka Om Google nyari2 resep masakan (walopun milih2 yg praktis :p) Aku yg biasanya sering marah2 skrg jdi mesti belajar sabar karna jika aku mendidik Aprilia dgn kemarahan maka kelak kami punya anak aku pun akan terbawa didikanku pd April.

Sekarang tentang Pendidikan : awalnya aku kesulitan mengajarkan April membaca, padahal sekolah sudah akan dimulai seminggu lagi. Kumulai dgn mengajarkannya mengeja (jdi ingat dlu waktu ngajarin adik Bungsuku mengeja), aku sempat menyerah karna sekolah sudah dimulai tapi April masih terbata2 mengeja beberapa kata. Setelah konsultasi dgn suami, akhirnya kami memutuskan memasukkannya di sanggar baca-tulis. Tpi ada hal yg mencengangkan.. biayanya 100 ribu/bulan dan kami tak sanggup, waktu itu penghasilan kami pas2-an dan bagi kami 100 ribu itu terlalu memberatkan. Akhirnya kuputuskan mengajarinya sendiri, "aku aja bisa membaca diajarkan mama yg hanya lulusan SD, masa aku yg alumni Fakultas g bisa?!" pikirku. Yahhh.. pelan2 dan penuh kesabaran aku ajarkan April baca-hitung, walaupun terkadang nangis sendiri saat berpikir ingin menyerah, xixixii.
Setelah 3 bulan.. akhirnya!!! April sudah lancar membaca, huaaa bangganyaa!! Ternyata ada kepuasan tersendiri saat kita berhasil yahh?? hehee... Alhamdulillah, akhirnya perjuangan kami membuahkan hasil.

Sekarang April sudah jdi Murid kelas 3 SD, itu artinya sudah 3 tahun kami mengasuhnya. Hmm waktu cepat berlalu yah klo kita menikmatinya, pdhl dlu koq rasanya lamaaa bgt ngajarin tu anak membaca!! Suatu hari kakak menelpon dan menyatakan bangga pd kami khususnya aku, hmm jdi kusinggung deh keraguannya dlu.
"Iyaa.. kakak bangga sama kamu, ternyata dlu kmi salah sdh meragukan kalian. Makasih banyak ya?? sekarang boleh ga kakak titip Amel, ajarin dia membaca jg yah biar pinter seperti kakaknya?!!"

APAAA??? HUAAAA... CUAPE DEHHHH!!! 



Me - My Princess Aprilia - My Husband
It's my Little Family ♥